Wednesday, May 26, 2010

Cara Menulis Huruf Jepang di Komputer

Pasti pikiran ini pernah hinggap di kepala kita, bisakah kita menulis huruf-huruf yang bukan tulisan latin di komputer? Misalnya huruf Jepang?!

Sebenarnya tidak hanya huruf Jepang saja yang bisa. Dalam pengaturan, kita dapat menginputkan/memasukkan tulisan dan huruf dari bahasa manapun, karena hal tersebut merupakan layanan yang sudah diberikan oleh sistem operasi (kali ini sistem operasi yang dipakai adalah Windows).

Misalnya saja huruf yang tidak menggunakan huruf latin, antara lain huruf Rusia, Arab, Thailand, Korea, China dan lain-lain. Namun huruf/aksara Jawa tampaknya belum bisa hehee harap maklum :D

Langkah pertama yang dilakukan adalah masuk ke dalam Control Panel, lalu masuk ke Region and Language kemudian ke tab Keyboards and Languages dan klik Change keyboards.

Photobucket

Setelah masuk di jendela Text Services dan Input Languages, pada bagian "Installed Services" klik Add. Kemudian cari "Japanese (Japan)", lalu ubah pada bagian keyboards dengan memberikan tanda centang pada "Microsoft IME". Setelah itu klik OK.

Photobucket

Sekarang tinggal penyettingannya saja.

Photobucket

Ubah Language Bar yang sebelumnya default "IN Indonesian (Indonesia)" atau "EN English (United States)" menjadi "JP Japanese (Japan)" seperti pada gambar diatas. Maka akan muncul fitur-fitur tersebut.

Input Mode

Seperti yang diketahui, bahasa Jepang terdiri dari 3 huruf, yaitu Hiragana, Katakana dan Kanji. Namun di dalam Microsotf IME ada 5 pilihan pada input mode, yaitu :
- Hiragana
- Full-width Katakana
- Full-width Alphanumeric
- Half-width Katakana
- Half-width Alphanumeric

Huruf latin standar adalah "Half-width Alphanumeric". Jika kita mau menulis dengan huruf hiragana, maka pilih mode Hiragana. Saat menulis akan terjadi auto correct ke huruf hiragana dari huruf latin yang ditulis. Misalnya jika kita menuliskan "ka" lewat keyboard maka akan menjadi "か" sendiri. Begitu juga dengan huruf katakana (Full-width Katakana).

Selanjutnya jika sudah membentuk suatu kata, dengan menekan tombol "space" maka akan otomatis auto correct ke dalam huruf kanji. Atau dengan menekan "space" lagi akan ditawarkan beberapa pilihan huruf kanji maupun kombinasi huruf hiragana maupun katakana yang lain, seperti gambar di bawah ini.

Photobucket

Pada Microsoft IME terdapat fitur yang menarik, yaitu

IME Pad

Photobucket

Dalam IME Pad kita dapat menuliskan sendiri huruf kanji disana dengan tool pensil. Selanjutnya akan ditawarkan huruf yang paling mirip. Seperti pada gambar diatas, saya menuliskan huruf kanji "watashi" (artinya "saya"). Seperti yang terlihat, akan ditampilkan huruf-huruf yang mirip. Huruf tersebut dapat diinputkan ke dalam tulisan dengan melakukan klik 2 kali, selain itu juga jika cursor didekatkan pada huruf yang ditawarkan tersebut, akan muncul ballon tips yang menuliskan cara baca dari huruf tersebut.
Read More ->>

Alarm anti maling/ pencuri...!!!!!!

PENDAHULUAN

Akhir-akhir ini tindak kejahatan semakin meraja lela saja. Didasarkan pada kehidupan yang semakin sulit saja. Persaingan dalam mencari pekerjaan pun begitu ketat. Alhasil banyak pengangguran pun meluas bak jamur di musim penghujan. Aksi pencurian yang terjadi pun juga semakin tinggi.

Saya akan mencoba mengatasi masalah tersebut dengan membuat “alarm pencuri”. Dari namanya saja terlihat bahwa alarm tersebut dikhususkan untuk mendeteksi pencuri. Prinsip kerja dari alarm ini menggunakan sebuah komponen yang peka terhadap cahaya. Jadi, jika si pencuri menutup jalur cahaya yang diterima oleh komponen tersebut, maka komponen tersebut akan mempengaruhi komponen yang lain sehingga rangkaian akan menghasilkan bunyi yang dapat menandakan terdapat pencuri sehingga pencuri dapat dideteksi dan segera dilakukan tindakan selanjutnya.
Komponen peka cahaya yang saya pakai adalah LDR (Light Dependent Resistor). Komponen ini akan mempunyai hambatan besar jika cahaya yang diterimanya menjadi redup atau tidak terkena cahaya. Jadi, jika terdapat pencuri yang menghalangi cahaya yang diterima oleh LDR, maka LDR akan menjadi pemicu untuk menghidupkan alarm. Alarm yang saya pakai memakai jasa buzzer untuk menghasilkan suara.

Rangkaian alarm pencuri sederhana ini dapat digunakan di tempat-tempat yang ingin terbebas dari pencuri, misalnya di rumah. Alarm diletakkan di tempat yang terkena cahaya dan di tempat strategis yang menjadi jalan pencuri dalam menjalankan aksinya untuk masuk ke dalam rumah. Sehingga jika pencuri lewat dapat menutup cahaya yang diterima rangkaian sehingga alarm akan berbunyi. Atau alarm bisa juga diletakkan di belakang pintu bagian dalam, jadi bila pintu terbuka maka cahaya yang diterima oleh rangkaian akan terhalang oleh daun pintu yang terbuka tersebut sehingga alarm akan berbunyi.

Cara ini cukup sederhana dan sangat efektif dalam mendeteksi pencuri yang masuk ke dalam rumah. Kita tidak perlu pengamanan berlapis-lapis untuk melindungi rumah kita dengan biaya mahal, namun hanya dengan alarm pencuri yang sederhana dan murah serta dapat dibuat sendiri tersebut kita dapat mengatasi masalah tersebut.


ALAT DAN BAHAN

ALAT :
- Bor PCB
- Multimeter
- Solder listrik
- Penyedot timah/tenol

BAHAN :
- Papan PCB
- Resistor :
- * R1 : Potensi 250 kΩ
- * R2 : 4 kΩ
- * R3 : 1 kΩ
- * R4 : 2,2 kΩ
- * R5 : 1 kΩ
- Potensiometer
- Kapasitor 220 µF / 16 VDC
- Transistor BC 178
- SCR FIR 3D
- LDR ORP 12
- Buzzer 6 VDC
- Saklar
- Baterai 6 VDC
- Timah / Tenol



GAMBAR RANGKAIAN

Photobucket


CARA KERJA RANGKAIAN

Langkah pertama jika akan menggunakan alarm pencuri adalah dengan mengaktifkan saklar. Dengan aktifnya saklar dapat membuat rangkaian menjadi rangkaian tertutup. R1 dan LDR disini berfungsi sebagai pembagi tegangan agar terjadi arus yang lewat pada transistor pada rangkaian alarm pencuri.

Cara kerja dari rangkaian tersebut adalah pada saat LDR dalam keadaan normal, yaitu saat terkena cahaya, transistor tidak akan aktif. Ketidakaktifan dari saklar disini disebabkan karena syarat untuk menghidupkan transistor adalah beda tegangan antara emittor dan basis adalah 0,6 - 0,7 Volt. Pada keadaan terang tersebut, nilai dari hambatan LDR kecil sehingga tegangannya pun juga kecil. Nilai beda tegangan dari emittor dan basis tersebut di bawah 0,6 Volt.

Karena saklar tidak aktif maka arus dari emitor ke collector dari transistor tidak akan terjadi. Karena tidak ada arus tersebut maka gate dari SCR (Silicon Controlled Rectifier) pun tidak akan ada arus yang melewatinya karena prinsip dari SCR adalah aktif jika ada tegangan pada gatenya. Oleh karena hal tersebut maka SCR tidak akan on dan arus dari anoda ke katoda SCR pun juga tidak akan terjadi. Karena tidak ada arus yang mengalir tersebut membuat buzzer tidak berbunyi sehingga alarm juga tidak akan berbunyi.

Namun, jika LDR tidak menerima cahaya atau cahaya yang diterima meredup, maka nilai resistansinya akan menjadi besar sehingga tegangannya pun juga akan membesar. Beda teganganan ini mencapai angka 0,6 volt dan dapat menghidupkan transistor. Sehingga bila transistor aktif maka arus dari emitor ke collector pun akan terjadi. Resistor R4 pun akan terjadi tegangan. Teganan pada resistor R4 ini akan menjadi trigger untuk mengaktifkan SCR. Untuk mengaktifkan SCR dibutuhkan tegangan sekitar 0,7 Volt pada gatenya. Setelah SCR aktif dan dapat dilewati oleh arus, maka akan membunyikan buzzer sehingga bunyi dapat dihasilkan. Alarm tersebut dapat bekerja.

Untuk mematikan alarm digunakanlah saklar yang terdapa pada rangkaian. Hal ini dikarenakan karena SCR jika sudah ON akan terus mempertahankan keadaannya. Sehingga jika SCR sudah ON maka akan ON terus, kecuali pada satu hal, yaitu tegangan anoda menuju katoda dibuat menjadi nol kembali. Maka dari itu peran dari saklar untuk mematikan alarm sangat penting agar alarm tidak berbunyi terus menerus.


SELAMAT MENCOBA!!!!!!
Read More ->>